Kisah ini adalah kisah nyata,, dimana sebuah kisah perjuangan yang perlu
kita renungi bersama-sama.. mari kita simak bersama.
cekidoot…!!!
suatu hari di sebuah gubuk dekat jalan raya, tinggallah seorang anak
kecil, yang berumur 8 tahun bersama dengan ibunya yang lumpuh,, setiap harinya
anak ini berjualan kue-kue murah di warung-warung makan sepanjang jalan raya
tersebut.
Tiap pagi jam 3 malam ibunya bangun untuk membuat dan mempersiapkan kue-kue
tersebut. Kemudian jam setengah empat ibu tersebut membangunkan anaknya untuk
sholat subuh dan menyuruh anaknya bersiap-siap menjajakan kue dagangannya.
Setelah sholat anak tersebut berpamitan kepada ibunya untuk berangkat menawarkan kue-kuenya ke warung
makan yang berada di sepanjang jalan raya tersebut.
Setelah tiba di sebuah warung makan. Anak kecil tersebut menawarkan
kepada seorang laki-laki yang sedang makan di warung tersebut, dari tampilannya
ia adalah seorang pekerja di sebuah perkantoran. Raut mukanya begitu cuek.
Dalam percakapan yang akan saya uraikan disini, saya akan memakai inisial, Anak
kecil (K***), laki-laki kantoran (R**)
K*** : mas mau kue?
R** : iya dek nanti, setelah makan.
Anak kecil tersebut kemudian menunggu laki-laki tersebut, ia duduk di
pojok, samping tempat sampah sambil melihat laki-laki tersebut makan, bisa anda
bayangkan bukan,, 'ngenes' byuuudd. dalam benak anak kecil tersebut,, (
"saya tunggu di sini saja, mungkin mas-mas itu tidak mau di ganggu ketika
makan")
Setelah selesai makan anak kecil tersebut pun datang menghampiri R**,
dengan nada yang sopan ia pun kembali menawarkan dagangannya kepada R**.
K*** : ini mas kuenya?
R** : saya sudah kenyang.
K*** : ini mas kuenya?
R** : saya sudah kenyang.
mendengar jawaban tersebut, anak itu tak
patah semangat untuk menawarkan kue dagangannya. Sekali lagi ia
menawarkan kue dagangannya kepada laki-laki itu, Karena ia ingat betul
bagaimana keadaan ibunya di rumah.
K*** :kue mas?, mungkin nati bisa di berikan kepada keluarganya untuk oleh-oleh.
K*** :kue mas?, mungkin nati bisa di berikan kepada keluarganya untuk oleh-oleh.
R** : tidak, terimakasih (sambil
mengambil uang yang ada di kanatongnya, sebesar 1.500),. ini ambil saja.
Kemudian anak tersebut mengambil uangnya dan mengatakan terimakasih,,,,,
eeeiitth jangan mengambil kesimpulan dulu,, nihh lanjutannya.
Tak selang beberapa lama, seorang pengemis datang ke warung tersebut,
kemudian menjalakan aksi minta-mintanya,, dengan cekatan anak tersebut
menghampiri pengemis tersebut dan memberikan 1.500,. yang tadi di berikan R**.
Melihat kejadian tersebut R** heran mengapa anak kecil tersebut memberikan
semua uang yang di berikannya. Dengan penasaran R** pun menghampiri K***.
R** : lho dek,, kenapa uang yang
tadi tak kasih ke adek malah di kasihkan ke pengemis tersebut?
K*** : maaf, sebelumnya mas,, ibu saya berpesan kepada saya,"
nak,,, seberat apapun berat masalahmu,, jangan jangan pernah tinggalkan
kehormatanmu dan menjadi peminta-minta".
Hikmah dari cerita di atas adalah ketika kerja keras kita sudah mentok,
maka pertahankanlah satu hal yaitu Kehormatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar